BUDAYA
MASYARAKAT PULAU KETUPAT
OLEH
NAFISSA HAQUE
PENDAHULUAN
Pulau Ketupat merupakan pulau kecil
yang terletak di wilayah timur Madura. Untuk menuju pulau ketupat di perlukan
waktu kurang lebih lima jam dengan naik kapal yang tarifnya berkisar rata-rata
dua puluh lima ribu rupiah. Jika membawa kendaraan bermotor, menambah biaya
ongkos sebesar sepuluh ribu.
Kapal penumpang yang menuju pulau
ketupat hanya muat untuk dua puluh lima orang. Itupun jumlah penumpang
maksimal. Biasanya penumpang yang bertujuan kesana hanya sepuluh sampai dengan
lima belas orang saja.
Masyarakat yang ingin langsung ke
Pulau Ketupat lebih banyak menempuh jalur Panarukan daerah Probolinggo, karena
lebih banyak melakukan rute perjalanan ke pulau-pulau kecil. Pulau Ketupat ini
sangat eksotis. Dari jauh pulau ini tampak seperti gundukan tanah yang kecil.
Semakin medekat gundukan tanahnya semakin membesar. Pantai tersebut banyak di
kerumuni oleh karang-karang. Banyak sampan-sampan kecil yang bermesin
berdatangan menjemput para penumpang. “Tore, Pa’.”(“Mari, Pa.”). Itulah
sapaan awak sampan yang memberikan bantuan kepada para penumpang yang
mengangkat barang berat. Seteah sampan berisi sekitar 5 orang, berangkatlah
sampan menuju pelababuhan dengan tarif sekitar dua ribu per orang.
TOPOGRAFI
DAN DEMOGRAFI
Pulau
Ketupat adalah pulau kecil yang terletak di sebelah timur ujung pulau
Madura.Luas pulau tersebut sekitar 2.10 km.
Batas-batas
Pulau Ketupat :
Utara Selat Madura
Selatan Laut Jawa
Timur Pulau Raas
Barat Selat Sapudi
-Jenis tumbuhan yang
banyak tumbuh disana adalah pandan liar. Selain itu juga terdapat tumbuhan
bukkol, palembang, dan bille. Adapun tumbuhan yang menghasilkan komoditi berupa
siwalan (ta’al) dan kelapa (nyiur).
-Jenis binatang yang terdapat disana adalah
a. Burung : kepodang, penthet, jalak,gagak, bangau laut, elang laut, walet, perkutut, jalak koci, bangau, tekukur, dan pipit
b. Ayam : ayam alam, ayam kampung, dan ayam bengkok
c. Binatang ternak : sapi dan kambing
d. Ikan : ceng-kocengan, armang, cucut, dan katambha’
e. Kepiting :sengki, rajungan, kampat, anca’, dan kongo
SISTEM AGAMA
Agama yang
banyak di peluk oleh masyarakat Madura adalah Islam.
Kuntowijyo (1986:43) mengungkapkan bahwa masyarakat Madura
adalah masyarakat Islam. Persebaran Islam
ke Madura bermula dari pedagang Gujarat, India. Yang berdagang dan menyebarkan
agama islam. (Jonge,1989b:40). Hal itu terbukti adanya mushola, langgar, dan
juga masjid yang tampak tersebar di Pulau Ketupat. Adapun pemeluk agama selain
islam, sangat jarang. Untuk bangunan rumah peribadatan di Ketupat, yang ada
hanyalah rumah ibadah untuk umat islam, sedangkan Gereja, Pura, dan Juga Vihara
tidak terdapat disana.
Di Pulau
Ketupat terdapat seorang laki-laki beragama kristen. Namun di desa tersebut, ia
menikah dengan perempuan beragama islam. Ketika memunyai seorang anak, anak
mereka harus di rawat dengan cara islam, misalnya di khitan serta di selameti.
Dan di doakan menjadi orang yang berguna, baik dunia maupun di akhirat.
Pembangunan tempat ibadah umat islam disini berkembang
sangat pesat karena adanya solidaritas terhadap agama islam. Hal itu tampak
dari penggalangan dana yang mereka lakukan untuk membangun masjid. Tetapi saat
ini banyak mereka menggalang dana untuk membangun masjid namun hasil penggalangan
dana tersebut mereka gunakan untuk kepentingan pribadi. Maka dari itu di Madura
jarang ada masyarakat yang menjadi pengemis.
0 komentar:
Posting Komentar